Kegunaan dan manfaat jahe
Jahe segar memiliki rasa yang lebih kuat jika dibandingkan dengan jahe bubuk, kandungan gingerol yang baik bagi kesehatan juga masih banyak terdapat pada manfaat jahe segar. Untuk memanfaatkan jahe segar, Anda dapat mencampur jahe dengan masakan seperti masakan olahan seafood, topping salad, dan campuran smoothies atau jus Anda.
Namun jika memilih jahe dalam bentuk bubuk, pastikan Anda memilih bubuk jahe yang masih murni. Minuman bubuk jahe yang dijual di pasaran biasanya sudah mengandung tambahan gula. Simpan bubuk jahe dalam wadah tertutup rapat dan disimpan di tempat yang kering, gelap, serta tidak pengap atau panas.
Manfaat jahe bagi kesehatan
1. Mengatasi masalah pencernaan
Manfaat jahe memiliki sejarah panjang dalam mengatasi masalah terkait pencernaan. Dikenal dari generasi ke generasi, jahe merupakan salah satu bahan alternatif untuk memperlancar sistem pencernaan. Kandungan phenolic dalam jahe berfungsi untuk meredakan gejala iritasi gastrointestinal, menstimulasi air liur, mencegah terjadinya kontraksi pada perut, hingga membantu pergerakan makanan dan minuman selama berada di pencernaan. Jahe juga disebut sebagai carminative, suatu substansi yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang ada di sistem pencernaan Anda. Masalah pencernaan seperti kolik dan dispepsia dapat diatasi dengan jahe.
2. Mengurangi mual
Manfaat jahe dapat meredakan mual yang disebabkan oleh morning sickness, vertigo, maupun efek samping pengobatan kanker. Anda dapat memakan jahe secara mentah atau menjadikanya minuman, jahe dalam bentuk permen juga dapat bekerja dengan baik terutama dalam mengatasi mual yang diderita ibu hamil.
3. Mengurangi rasa sakit
Suatu penelitian yang dilakukan di University of Georgia menyatakan bahwa konsumsi suplemen jahe setiap hari dapat mengurangi sakit-sakit otot yang diakibatkan oleh berolahraga hingga 25%. Manfaat jahe juga dapat mengurangi sakit akibat dysmenorrhea, rasa sakit pada saat menstruasi. Dalam suatu penelitian, disebutkan bahwa 60% wanita merasa rasa sakit yang dikarenakan oleh menstruasi berkurang setelah mengonsumsi jahe.
4. Membantu proses detoksifikasi dan mencegah penyakit kulit
Jahe merupakan salah satu jenis makanan yang disebut diaphoretic, manfaat jahe juga dapat memicu keluarnya keringat. Pengeluaran keringat bermanfaat bagi Anda terutama saat Anda sedang demam atau flu. Selain membantu proses detoksifikasi, berkeringat juga ternyata dapat melindungi Anda dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Para ahli meneliti sejenis protein yang disebut dermicidin, diproduksi pada kelenjar keringat dan berfungsi melindungi tubuh dari bakteri seperti E. coli, staphylococcus aureus, serta jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit.
5. Melindungi Anda dari kanker
Salah satu kandungan dalam manfaat jahe yang berperan dalam mencegah kanker adalah gingerol, phytonutrient dalam jahe yang juga memberikan rasa pada jahe yang unik. Gingerol dapat mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar. University of Minnesota melakukan percobaan kepada sekelompok tikus, pada kelompok yang diberi gingerol terdapat 4 tikus yang mengalami tumor usus besar, sementara pada kelompok yang tidak diberi gingerol terdapat 13 tikus yang mengalami pertumbuhan tumor. Sampai pada hari ke 49 penelitian, seluruh tikus yang tidak diberi gingerol akhirnya disuntik mati karena pertumbuhan tumornya sudah terlalu besar, sementara pada tikus yang diberi gingerol ukuran tumornya setengah dari ukuran tikus yang disuntik mati.
Peneliti yang sama kemudian menguji apakah selain mencegah pembentukan tumor, gingerol juga dapat mencegah penyebaran dan mengurangi tingkat keparahan sel tumor. Penelitian tersebut memberikan hasil positif. Gingerol dinilai mampu mencegah penyebaran dan bertambah parahnya sel tumor yang sudah tidak dapat dioperasi.
6. Anti peradangan
Gingerol ternyata juga bersifat anti-inflamatori. Hal ini menjelaskan mengapa mereka yang menderita penyakit persendian seperti osteoarthritis dan rematik melaporkan berkurangnya rasa sakit setelah mengonsumsi jahe secara teratur. Mengonsumsi jahe tidak hanya mengurangi rasa sakit tetapi juga mengurangi pembengkakan pada bagian yang sakit. Jahe diperkirakan dapat menghambat komponen yang berperan dalam proses inflamatori dalam tubuh seperti sitokin, kemokin, kondrosit, dan leukosit.
Manfaat jahe untuk menurunkan berat badan
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Institute for Human Nutrition di Columbia University menemukan bahwa mengonsumsi jahe panas untuk diet bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Akibatnya, Anda pun cenderung tidak makan lebih banyak nantinya.
Tidak hanya itu, studi ini juga menemukan bahwa jahe dapat membantu menekan nafsu makan Anda. Hal ini terjadi karena jahe dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh dan kalori yang dibakar.
Penelitian lain juga menemukan hal serupa tentang jahe
Sementara sebuah kajian baru yang diterbitkan dalam Annals of New York Academy of Sciences, meneliti lebih dari dari 60 temuan penelitian terdahulu yang dilakukan pada kultur sel, hewan percobaan, dan manusia. Secara keseluruhan penelitian menyebutkan bahwa jahe dan berbagai senyawa yang terkandung di dalamnya memberikan efek menguntungkan terhadap obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Tidak hanya itu, jahe pun telah terbukti mampu menghambat stres oksidatif (bentuk penuaan seluler), memiliki sifat anti-inflamasi, menurunkan kadar kolesterol serta tekanan darah. Bahkan, jahe bisa mengurangi aterosklerosis, yaitu penumpukkan lemak berbahaya di pembuluh darah arteri.
Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bagaimana rempah jahe berperan dalam pembakaran lemak, pencernaan karbohidrat, dan produksi insulin. Saat diumpankan ke tikus, jahe telah terbukti mengurangi berat badan dan peradangan sistemik secara signifikan, menurunkan kolesterol dan gula darah serta melindungi hati dari efek berbahaya penyakit perlemakan hati non-alkohol.
Meski begitu, sampai saat ini para peneliti masih belum paham tentang formulasi dan dosis yang tepat guna mendapatkan manfaat klinis dari jahe untuk menurunkan berat badan.
Ada juga jenis jahe merah yang tak kalah bermanfaat
Apa itu jahe merah? Jahe merah adalah salah satu keluarga dari jahe-jahean, tapi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan jahe lainnya. Jahe merah atau Zingiber officinale var. rubrum mempunyai kulit yang berwarna kemerahan dengan bagian dalam yang berwarna merah muda sampai kuning, berbeda dengan jahe biasa. Ukuran jahe merah juga lebih kecil dari jahe biasanya. Tak hanya itu, kandungan dan rasanya pun berbeda. Jahe jenis ini mempunyai rasa yang lebih pahit dan pedas dari jahe biasanya.
Jahe merah banyak ditemukan tumbuh di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Banyak orang memanfaatkan jahe sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kandungan pada jahe yang sangat banyak, seperti gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen antiperadangan, dan lainnya, dapat memberi dampak positif pada kesehatan.
Jahe merah banyak ditemukan tumbuh di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Banyak orang memanfaatkan jahe sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kandungan pada jahe yang sangat banyak, seperti gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen antiperadangan, dan lainnya, dapat memberi dampak positif pada kesehatan.
Apa saja manfaat jahe merah untuk kesehatan?
Kandungan bahan aktif yang banyak dalam jahe merah membuat jahe merah dapat memberi manfaat kesehatan untuk Anda. Beberapa manfaat dari jahe merah adalah:
1. Mencegah masalah pencernaan
Ekstrak minyak jahe merah dapat melindungi sistem pencernaan Anda dari bakteri, sehingga mencegah Anda dari masalah pencernaan, seperti sakit perut. Agen antibakteri yang ada dalam jahe dapat melawan bakteri jahat, seperti Escherichia coli, Salmonella enteriditis, dan Staphylococcusaureus.
Bila ditambahkan dalam makanan, jahe dapat digunakan sebagai pengawet alami dan dapat mencegah Anda dari keracunan makanan akibat bakteri. Tak hanya itu, kehangatan yang diberikan oleh jahe juga dapat menenangkan pencernaan Anda. Kehangatan yang diberikan oleh jahe juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi flu dan pilek.
2. Membantu mengatasi radang otot
Berbagai kandungan dalam jahe dapat bertindak sebagai antiperadangan sehingga dapat membantu Anda dalam melawan peradangan akut maupun kronis. Komponen aktif dalam jahe, seperti gingerol, gingerdione, dan zingeron dapat menghambat enzim siklooksigenase dan lipoksigenase. Sehingga dapat menurunkan leukotrien dan prostaglandin sebagai pemicu peradangan. Jahe merah juga mengandung oleoresin yang lebih tinggi dari jahe lainnya, di mana oleoresin juga dapat bekerja sebagai antiperadangan.
Beberapa penelitian pun telah dilakukan untuk membuktikan efek jahe pada peradangan. Sebuah penelitian yang dilakukan pada atlet sepak takraw membuktikan bahwa pemberian ekstrak jahe selama 10 hari dapat mengurangi nyeri otot pada atlet sepak takraw. Penelitian lain yang diterbitkan oleh American College of Rheumatology juga membuktikan bahwa ekstrak jahe dapat membantu mengurangi gejala osteoarthritis, seperti nyeri otot.
3. Membantu meningkatkan kesuburan pria
Jahe mengandung antioksidan dan memiliki aktivitas androgenik. Sehingga, dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa jahe dapat meningkatkan jumlah hormon testosteron sehingga dapat meningkatkan kesuburan pria.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe yang dikombinasikan dengan mineral seng pada tikus albino jantan dapat meningkatkan hormon testosteron, jumlah sperma, dan kualitas sperma pada tikus. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan fungsi testis pada tikus. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkuat temuan ini.
1. Mencegah masalah pencernaan
Ekstrak minyak jahe merah dapat melindungi sistem pencernaan Anda dari bakteri, sehingga mencegah Anda dari masalah pencernaan, seperti sakit perut. Agen antibakteri yang ada dalam jahe dapat melawan bakteri jahat, seperti Escherichia coli, Salmonella enteriditis, dan Staphylococcusaureus.
Bila ditambahkan dalam makanan, jahe dapat digunakan sebagai pengawet alami dan dapat mencegah Anda dari keracunan makanan akibat bakteri. Tak hanya itu, kehangatan yang diberikan oleh jahe juga dapat menenangkan pencernaan Anda. Kehangatan yang diberikan oleh jahe juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi flu dan pilek.
2. Membantu mengatasi radang otot
Berbagai kandungan dalam jahe dapat bertindak sebagai antiperadangan sehingga dapat membantu Anda dalam melawan peradangan akut maupun kronis. Komponen aktif dalam jahe, seperti gingerol, gingerdione, dan zingeron dapat menghambat enzim siklooksigenase dan lipoksigenase. Sehingga dapat menurunkan leukotrien dan prostaglandin sebagai pemicu peradangan. Jahe merah juga mengandung oleoresin yang lebih tinggi dari jahe lainnya, di mana oleoresin juga dapat bekerja sebagai antiperadangan.
Beberapa penelitian pun telah dilakukan untuk membuktikan efek jahe pada peradangan. Sebuah penelitian yang dilakukan pada atlet sepak takraw membuktikan bahwa pemberian ekstrak jahe selama 10 hari dapat mengurangi nyeri otot pada atlet sepak takraw. Penelitian lain yang diterbitkan oleh American College of Rheumatology juga membuktikan bahwa ekstrak jahe dapat membantu mengurangi gejala osteoarthritis, seperti nyeri otot.
3. Membantu meningkatkan kesuburan pria
Jahe mengandung antioksidan dan memiliki aktivitas androgenik. Sehingga, dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa jahe dapat meningkatkan jumlah hormon testosteron sehingga dapat meningkatkan kesuburan pria.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe yang dikombinasikan dengan mineral seng pada tikus albino jantan dapat meningkatkan hormon testosteron, jumlah sperma, dan kualitas sperma pada tikus. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan fungsi testis pada tikus. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkuat temuan ini.
No comments:
Post a Comment