Friday, February 21, 2020

Kegunaan dan manfaat jaheBerbagai Manfaat Jahe, Dari Mencegah Mual Hingga Melawan Kanker

Jahe segar memiliki rasa yang lebih kuat jika dibandingkan dengan jahe bubuk, kandungan gingerol yang baik bagi kesehatan juga masih banyak terdapat pada manfaat jahe segar. Untuk memanfaatkan jahe segar, Anda dapat mencampur jahe dengan masakan seperti masakan olahan seafood, topping salad, dan campuran smoothies atau jus Anda.
Namun jika memilih jahe dalam bentuk bubuk, pastikan Anda memilih bubuk jahe yang masih murni. Minuman bubuk jahe yang dijual di pasaran biasanya sudah mengandung tambahan gula. Simpan bubuk jahe dalam wadah tertutup rapat dan disimpan di tempat yang kering, gelap, serta tidak pengap atau panas.

Manfaat jahe bagi kesehatan

1. Mengatasi masalah pencernaan

enzim pada pencernaan
Manfaat jahe memiliki sejarah panjang dalam mengatasi masalah terkait pencernaan. Dikenal dari generasi ke generasi, jahe merupakan salah satu bahan alternatif untuk memperlancar sistem pencernaan. Kandungan phenolic dalam jahe berfungsi untuk meredakan gejala iritasi gastrointestinal, menstimulasi air liur, mencegah terjadinya kontraksi pada perut, hingga membantu pergerakan makanan dan minuman selama berada di pencernaan. Jahe juga disebut sebagai carminative, suatu substansi yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang ada di sistem pencernaan Anda. Masalah pencernaan seperti kolik dan dispepsia dapat diatasi dengan jahe.

2. Mengurangi mual

mengatasi mual akibat kanker serviks
Manfaat jahe dapat meredakan mual yang disebabkan oleh morning sickness, vertigo, maupun efek samping pengobatan kanker. Anda dapat memakan jahe secara mentah atau menjadikanya minuman, jahe dalam bentuk permen juga dapat bekerja dengan baik terutama dalam mengatasi mual yang diderita ibu hamil.

3. Mengurangi rasa sakit

cedera sakit lutut
Suatu penelitian yang dilakukan di University of Georgia menyatakan bahwa konsumsi suplemen jahe setiap hari dapat mengurangi sakit-sakit otot yang diakibatkan oleh berolahraga hingga 25%. Manfaat jahe juga dapat mengurangi sakit akibat dysmenorrhea, rasa sakit pada saat menstruasi. Dalam suatu penelitian, disebutkan bahwa 60% wanita merasa rasa sakit yang dikarenakan oleh menstruasi berkurang setelah mengonsumsi jahe.

4. Membantu proses detoksifikasi dan mencegah penyakit kulit

Jahe merupakan salah satu jenis makanan yang disebut diaphoretic, manfaat jahe juga dapat memicu keluarnya keringat. Pengeluaran keringat bermanfaat bagi Anda terutama saat Anda sedang demam atau flu. Selain membantu proses detoksifikasi, berkeringat juga ternyata dapat melindungi Anda dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Para ahli meneliti sejenis protein yang disebut dermicidin, diproduksi pada kelenjar keringat dan berfungsi melindungi tubuh dari bakteri seperti E. coli, staphylococcus aureus, serta jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit.

5. Melindungi Anda dari kanker

pasien kanker sulit tidur
Salah satu kandungan dalam manfaat jahe yang berperan dalam mencegah kanker adalah gingerol, phytonutrient dalam jahe yang juga memberikan rasa pada jahe yang unik. Gingerol dapat mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar. University of Minnesota melakukan percobaan kepada sekelompok tikus, pada kelompok yang diberi gingerol terdapat 4 tikus yang mengalami tumor usus besar, sementara pada kelompok yang tidak diberi gingerol terdapat 13 tikus yang mengalami pertumbuhan tumor. Sampai pada hari ke 49 penelitian, seluruh tikus yang tidak diberi gingerol akhirnya disuntik mati karena pertumbuhan tumornya sudah terlalu besar, sementara pada tikus yang diberi gingerol ukuran tumornya setengah dari ukuran tikus yang disuntik mati.
Peneliti yang sama kemudian menguji apakah selain mencegah pembentukan tumor, gingerol juga dapat mencegah penyebaran dan mengurangi tingkat keparahan sel tumor. Penelitian tersebut memberikan hasil positif. Gingerol dinilai mampu mencegah penyebaran dan bertambah parahnya sel tumor yang sudah tidak dapat dioperasi.

6. Anti peradangan

Kanker kolorektal adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kanker yang bermula dari usus besar hingga rektum (anus). Kanker ini juga bisa disebut sebagai kanker usus besar atau kanker rektum secara terpisah, tergantung pada lokasi bermulanya kanker. Apa dampaknya memiliki kanker usus besar pada kesehatan sistem pencernaan? Begini penjelasannya. Cara kerja sistem pencernaan tubuh yang normal Usus besar dan rektum adalah bagian dari sistem pencernaan. Bagian pertama dari sistem pencernaan (lambung dan usus halus) memproses makanan sebagai energi, sementara bagian terakhir (usus besar dan rektum) menyerap cairan untuk membentuk kotoran padat yang kemudian dikeluarkan dari tubuh. Setelah dikunyah dan ditelan, makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung. Di sinilah makanan sebagian diuraikan dan kemudian dikirim ke usus halus, atau disebut juga usus kecil. Usus ini disebut kecil karena lebih sempit daripada usus besar (kolon dan rektum), tetapi usus halus sebenarnya merupakan bagian terpanjang dari sistem pencernaan — dengan panjang sekitar 6 meter. Usus halus berfungsi untuk melanjutkan penguraian makanan dan menyerap sebagian besar nutrisi, yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Usus halus menyambung ke usus besar di perut kanan bawah. Sebagian besar usus besar terdiri dari saluran berotot dengan panjang sekitar 1,5 meter. Kolon menyerap air dan garam dari zat sisa makanan dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan residu kotoran. anatomi usus besar (sumber: WebMD) Usus besar (kolon) memiliki 4 bagian: Bagian pertama disebut kolon asenden. Bagian ini dimulai dengan kantung kecil (sekum) di mana usus halus tersambung dengan kolon dan memanjang ke atas di sisi perut kanan. Sekum juga merupakan tempat di mana usus buntu tersambung ke kolon. Bagian kedua disebut kolon transversum karena membentang dari sisi kanan ke kiri perut atas. Bagian ketiga, disebut kolon desenden, terus memanjang ke bawah di sisi kiri. Bagian keempat, dan yang terakhir, disebut kolon sigmoid karena bentuknya yang menyerupai huruf “S” atau “sigmoid.” Zat sisa makanan yang tersisa setelah melewati kolon disebut feses atau tinja. Kotoran ini diangkut dan disimpan di rektum, di 15 cm terakhir dari sistem pencernaan sampai waktunya dikeluarkan dari tubuh lewat anus. Dinding usus besar dan rektum terbentuk dari beberapa lapisan. Kanker kolorektal dimulai di lapisan terdalam dan bisa tumbuh melalui sebagian atau semua lapisan lainnya. Tingkat penyebaran kanker usus besar akan bergantung pada seberapa dalam kanker bertumbuh ke dalam lapisan-lapisan ini. Perkembangan kanker usus besar dalam tubuh Kebanyakan kanker usus besar berkembang perlahan selama beberapa tahun. Sebelum kanker berkembang, pertumbuhan jaringan atau tumor biasanya dimulai sebagai polip non-kanker pada dinding dalam usus besar atau rektum. Tahap perkembangan kanker usus besar (Ki-ka: polip kolon jinak hingga jadi tumor kanker) sumber: askdoctork.com Tumor adalah jaringan abnormal dan bisa bersifat jinak (bukan kanker) atau ganas (kanker). Polip adalah tumor non-kanker yang jinak. Beberapa polip bisa berubah menjadi kanker, tetapi tidak semuanya. Kemungkinan berubahnya polip menjadi kanker bergantung pada jenis polip itu sendiri. Ada dua jenis utama dari polip: Polip adenomatosa/adenoma (Gambar kedua dari kiri) adalah polip yang bisa berubah menjadi kanker. Oleh karena itu, adenoma disebut sebagai kondisi pra-kanker. Polip hiperplastik dan polip inflamasi, secara umum, bukanlah pra-kanker. Namun, beberapa dokter berpikir bahwa beberapa polip hiperplastik bisa menjadi pra-kanker atau bisa menjadi tanda peningkatan risiko terkena adenoma dan kanker, terutama jika polip ini tumbuh di kolon asenden. Jenis kondisi pra-kanker lainnya disebut displasia (gambar keempat dari kiri dari ilustrasi di atas). Displasia adalah area di dinding usus besar atau rektum di mana sel terlihat abnormal, tetapi tidak seperti sel kanker yang sesungguhnya, saat dilihat dengan mikroskop. Sel-sel ini bisa berubah menjadi kanker seiring waktu. Displasia biasanya ditemukan pada orang yang pernah terkena penyakit seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn selama bertahun-tahun. Baik kolitis ulseratif dan penyakit Crohn menyebabkan peradangan kronis pada usus besar. Jika terbentuk polip, kanker pada akhirnya bisa mulai berkembang masuk ke dalam dinding usus besar atau rektum. Saat berada di dinding, sel-sel kanker kemudian bisa merasuk ke dalam pembuluh darah atau pembuluh getah bening. Pembuluh getah bening adalah saluran tipis dan kecil yang mengangkut kotoran dan cairan. Saluran-saluran ini pertama mengalir ke kelenjar getah bening, yaitu struktur berbentuk kacang yang mengandung sel-sel imun yang membantu melawan infeksi. Begitu menyebar ke dalam pembuluh darah atau pembuluh getah bening, sel-sel kanker bisa bergerak ke kelenjar getah bening terdekat atau bagian lain yang jauh di tubuh, seperti hati. Saat kanker menyebar ke bagian yang jauh di tubuh, ini disebut metastasis. Macam-macam jenis kanker usus besar Beberapa jenis kanker bisa dimulai di usus besar atau rektum, contohnya: Adenokarsinoma Lebih dari 95% kanker kolorektal adalah jenis kanker adenokarsinoma. Kanker ini dimulai di sel-sel yang membentuk kelenjar penghasil lendir untuk melumasi dinding dalam usus besar dan rektum. Saat dokter berbicara tentang kanker usus besar, inilah yang hampir selalu mereka maksudkan. Tumor karsinoid Tumor ini dimulai dari sel-sel penghasil hormon khusus di usus. Tumor stroma gastrointestinal (GIST) Tumor ini dimulai dari sel-sel khusus di dinding usus besar yang disebut sel interstisial dari Cajal. Beberapa bersifat jinak (non-kanker), dan lainnya bersifat ganas (kanker). Tumor ini bisa terdapat di setiap bagian sistem pencernaan, tetapi jarang ditemukan di usus besar. Limfoma Limfoma adalah jenis kanker yang memengaruhi sel sistem kekebalan tubuh, yang biasanya dimulai di kelenjar getah bening. Limfoma juga bisa dimulai di usus besar, rektum, atau organ lainnya. Sarkoma Sarkoma adalah jenis tumor yang bisa dimulai di pembuluh darah, otot, dan jaringan ikat pada dinding usus besar dan rektum. Sarkoma usus besar atau sarkoma rektum merupakan jenis kanker langka.
Gingerol ternyata juga bersifat anti-inflamatori. Hal ini menjelaskan mengapa mereka yang menderita penyakit persendian seperti osteoarthritis dan rematik melaporkan berkurangnya rasa sakit setelah mengonsumsi jahe secara teratur. Mengonsumsi jahe tidak hanya mengurangi rasa sakit tetapi juga mengurangi pembengkakan pada bagian yang sakit. Jahe diperkirakan dapat menghambat komponen yang berperan dalam proses inflamatori dalam tubuh seperti sitokin, kemokin, kondrosit, dan leukosit.

Manfaat jahe untuk menurunkan berat badan

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Institute for Human Nutrition di Columbia University menemukan bahwa mengonsumsi jahe panas untuk diet bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Akibatnya, Anda pun cenderung tidak makan lebih banyak nantinya.
Tidak hanya itu, studi ini juga menemukan bahwa jahe dapat membantu menekan nafsu makan Anda. Hal ini terjadi karena jahe dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh dan kalori yang dibakar.

Penelitian lain juga menemukan hal serupa tentang jahe

Sementara sebuah kajian baru yang diterbitkan dalam Annals of New York Academy of Sciences, meneliti lebih dari dari 60 temuan penelitian terdahulu yang dilakukan pada kultur sel, hewan percobaan, dan manusia. Secara keseluruhan penelitian menyebutkan bahwa jahe dan berbagai senyawa yang terkandung di dalamnya memberikan efek menguntungkan terhadap obesitasdiabetes, dan penyakit jantung.
Tidak hanya itu, jahe pun telah terbukti mampu menghambat stres oksidatif (bentuk penuaan seluler), memiliki sifat anti-inflamasi, menurunkan kadar kolesterol serta tekanan darah. Bahkan, jahe bisa mengurangi aterosklerosis, yaitu penumpukkan lemak berbahaya di pembuluh darah arteri.
Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bagaimana rempah jahe berperan dalam pembakaran lemak, pencernaan karbohidrat, dan produksi insulin. Saat diumpankan ke tikus, jahe telah terbukti mengurangi berat badan dan peradangan sistemik secara signifikan, menurunkan kolesterol dan gula darah serta melindungi hati dari efek berbahaya penyakit perlemakan hati non-alkohol.
Meski begitu, sampai saat ini para peneliti masih belum paham tentang formulasi dan dosis yang tepat guna mendapatkan manfaat klinis dari jahe untuk menurunkan berat badan.

Ada juga jenis jahe merah yang tak kalah bermanfaat

manfaat jahe merah
Apa itu jahe merah? Jahe merah adalah salah satu keluarga dari jahe-jahean, tapi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan jahe lainnya. Jahe merah atau Zingiber officinale var. rubrum mempunyai kulit yang berwarna kemerahan dengan bagian dalam yang berwarna merah muda sampai kuning, berbeda dengan jahe biasa. Ukuran jahe merah juga lebih kecil dari jahe biasanya. Tak hanya itu, kandungan dan rasanya pun berbeda. Jahe jenis ini mempunyai rasa yang lebih pahit dan pedas dari jahe biasanya.

Jahe merah banyak ditemukan tumbuh di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Banyak orang memanfaatkan jahe sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kandungan pada jahe yang sangat banyak, seperti gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen antiperadangan, dan lainnya, dapat memberi dampak positif pada kesehatan.

Apa saja manfaat jahe merah untuk kesehatan?

Kandungan bahan aktif yang banyak dalam jahe merah membuat jahe merah dapat memberi manfaat kesehatan untuk Anda. Beberapa manfaat dari jahe merah adalah:

1. Mencegah masalah pencernaan
Ekstrak minyak jahe merah dapat melindungi sistem pencernaan Anda dari bakteri, sehingga mencegah Anda dari masalah pencernaan, seperti sakit perut. Agen antibakteri yang ada dalam jahe dapat melawan bakteri jahat, seperti Escherichia coli, Salmonella enteriditis, dan  Staphylococcusaureus. 

Bila ditambahkan dalam makanan, jahe dapat digunakan sebagai pengawet alami dan dapat mencegah Anda dari keracunan makanan akibat bakteri. Tak hanya itu, kehangatan yang diberikan oleh jahe juga dapat menenangkan pencernaan Anda. Kehangatan yang diberikan oleh jahe juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi flu dan pilek.

2. Membantu mengatasi radang otot
Berbagai kandungan dalam jahe dapat bertindak sebagai antiperadangan sehingga dapat membantu Anda dalam melawan peradangan akut maupun kronis. Komponen aktif dalam jahe, seperti gingerol, gingerdione, dan zingeron dapat menghambat enzim siklooksigenase dan lipoksigenase. Sehingga dapat menurunkan leukotrien dan prostaglandin sebagai pemicu peradangan. Jahe merah juga mengandung oleoresin yang lebih tinggi dari jahe lainnya, di mana oleoresin juga dapat bekerja sebagai antiperadangan.

Beberapa penelitian pun telah dilakukan untuk membuktikan efek jahe pada peradangan. Sebuah penelitian yang dilakukan pada atlet sepak takraw membuktikan bahwa pemberian ekstrak jahe selama 10 hari dapat mengurangi nyeri otot pada atlet sepak takraw. Penelitian lain yang diterbitkan oleh American College of Rheumatology juga membuktikan bahwa ekstrak jahe dapat membantu mengurangi gejala osteoarthritis, seperti nyeri otot.

3. Membantu meningkatkan kesuburan pria
Jahe mengandung antioksidan dan memiliki aktivitas androgenik. Sehingga, dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa jahe dapat meningkatkan jumlah hormon testosteron sehingga dapat meningkatkan kesuburan pria.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe yang dikombinasikan dengan mineral seng pada tikus albino jantan dapat meningkatkan hormon testosteron, jumlah sperma, dan kualitas sperma pada tikus. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan fungsi testis pada tikus. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkuat temuan ini.

No comments:

Post a Comment